Pengembangan Nilai Ke-Tarakanita-an (Cc5 Plus) di sekolahku

A. Cc5
1. COMPASSION
Kata COMPASSION berasal dari bahasa latin "Compassio-onis" yang artinya belas kasihan, hal ikut merasakan. Compassion berarti juga turut merasakan beban penderitaan orang lain, bersama-sama memikul beban penderitaan itu bersama-sama pula. Compassion merupakan nilai spiritualitas yang dihidupi Bunda Elisabeth Gruyters pendiri Kongregasi Suster-suster Cinta Kasih Santo Carolus Borromeus karena mengalami dan merasakan Kasih Allah yang berbelarasa tanpa Syarat. Compassion dapat diwujudkan melalui sikap peduli, solider, dan rela berbagi dengan mereka yang lemah, miskin, menderita dan tersisih tanpa membeda-bedakan sebagai sesama ciptaan Allah.

2. CELEBRATION
Secara harafiah Celebration berarti perayaan khusus dalam menandai suatu peristiwa kehidupan. Sebagai orang beriiman seseorang dapat memaknai setiap peristiwa kehidupan sebagai ungkapan syukur. Celebration merupakan nilai spiritualitas yang dihidupi oleh Bunda Elisabeth Gruyters yang menaruh harapan yang kuat kepada Allah dan berdoa terus-menerus serta melibatkan campur tangan Allah dalam hidupnya. Nilai celebration dapat dicapai dengan sikap rendah hati mensyukuri hidup yang diselenggarakan serta mengandalkan campu tangan Tuhan dalam seluruh hidupnya. Nilai celebration yang perlu dibangun adalah kegembiraan menghadapi realitas, berpikir positif dan optimis.

3. COMPETENCE
Kata Competence adalah bahasa inggris yang diserap dari bahasa latin "Competens-entis" yang berarti berkuasa, berwenang, cakap dan sanggup. Jadi yang dmaksud dengan nilai competence adalah suatu kesanggupan dan usaha tak kenal lelah yang memiliki kecakapan, kecerdasan sesuai dengan kemampuan yang dimilkinya. Competence merupakan nilai spiritualitas yang diperjuangkan Bunda Elisabeth Gruyters sebagai tanggapan atas munculnya teror, penindasan, kekerasan, pembunuhan dan wabah penyakit. Bunda Elisabeth berupaya untuk melindungi dan membela harkat dan martabat manusia, khususnya anak-anak miskin dan terlantar dengan tujuan membangun dasar baik dalam batin mereka, memberikan pelajaran agama Kristen, menjahit, berdoa serta memberikan dorongan ke arah semangat hidup yang suci. Pendidikan yang diperjuangkan Bunda Elisabeth mencakup aspek kecerdasan spiritual, rasional, emosional, sosial dan daya juang. Nilai competence yang perlu dubangun adalah kemandirian belajar dan sikap ilmiah.

4.CONVICTION
Conviction berarti pendirian, keyakinan. Orang yang memililki nilai conviction adalah orang yang belajar untuk menghayati prinsip-prinsip kehidupan dengan keteguhan dan berusaha untuk melaksanakan secara konsisten didalam segala aspek kehidupan. Dengan nilai ini, orang berusaha mengisi kehidupan berdasarkan keyakinan-keyakinan sebagai suatu kebenaran dan bertahan dengan kesabaran untuk mewujudkan dalam kehidupan. Conviction merupakan nilai yang diperjuangkan Bunda Elisabeth Gruyters ketika berupaya dan berjuang merawat dan mendidik anak-anak miskin yang jumlahnya semakin bertambah. Meskipun dukungan dari masyarakat disekitarnya sangat sedikit, namun ia tidak menyerah. Dengan kesabaran dan susah payah ia terus bekerja keras karena keinginannya yang besar serta kesanggupannya. 

5. CREATIVITY
Creativity adalah kemampuan seseorang untuk berdaya cipta, yaitu kemampuan memasukkan hal-hal baru yang eksploratif. Creativity merupakan nilai spiritualitas yang diperjuangkan oleh Bunda Elisabeth yang memandang bahwa hidup akan menjadi indah jika manusia mangembangkan daya kreatifnya. Manusia selalu dihadapkan pada persoalan-persoalan hidup yang harus dikembangkan secara benar.

6. COMMUNITY
Communty berasal dari bahasa latin "Communitas-atis" berarti persekutuan, persaudaraan, perkumpulan. Jadi yang dimaksud dengan keutamaan community adalah semangat untuk membangun persaudaraan sejati, kesetaraan, dan keberbedaan bukan menjadi pemecah belah melainkan saling memperkaya satu sama lain. Sebagai makhluk sosial, manusia perlu menjslin relasi yang seimbang, bukan hanya dengan sesama melainkan juga dengan lingkungan dan alam sekitar. Sekolah Tarakanita mempunyai tugas dalam menciptakan lingkungan paguyuban. Nilai community yang perlu dibangun adalah perhatian, penghargaan, dukungan, ramah, sopan, lemah lembut, penerimaan, persahabatan, keterbukaan, nyaman dan aman, keterlibatan, musyawarah, dan rekonsiliasi.

B. KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN (KPKC)
1. KEADILAN
Pada umumnya, keadilan dipahami memberikan apa yang menjadi hak orang lain dan menerima apa yang menjadi haknya. Keadilan mengandung beberapa unsur, yang pertama, martabat manusia. Unsur kedua, hak asasi manusia. Unsur ketiga, adalah kewajiban asasi manusia. 

2. PERDAMAIAN
Kata damai dalam bahasa Ibrani adalah syalom yang berarti suatu keadaan yang aman, nyaman dan penuh rahmat. Perdamaian terjadi karena adanya relasi yang harmonis antara diri sendiri, sesama, dan ciptaan lain. Perdamaian adalah sesuatu yang dirindukan manusia, bahkan oleh Allah sendiri yaitu bersatunya manusia dengan manusia lainnya, manusia dengan alam, manusia  dengan Allah sendiri. Perdamaian adalah buah dari keadilan, artinya apabila ada keadilan disitu pasti ada perdamaian.

3. KEUTUHAN CIPTAAN
Keutuhan adalah suatu keadaan yang tidak retak, terpecah-pecah atau terpisah-pisah. Ciptaan adalah semua makhluk ciptaan Tuhan, manusia dan alam semesta dengan segala isinya. Jadi keutuhan ciptaan diartikan suasana hidup yang diwarnai oleh kesatu-paduan yang menyeluruh dari semua ciptaan Tuhan, hidup bersama di alam semesta sebagai saudara-saudari satu sama lain.

C. DISIPLIN DAN JUJUR
1. DISIPLIN
Disiplin dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti ketaatan pada tata aturan (tertib), ketentuan-ketentuan yang berlaku. Jadi tujuan disiplin agar terjadi keteraturan dalam hidup manusia sehingga dengan mudah mencapai tujuan.

2. JUJUR
Jujur adalah sikap, keterarahan hati untuk beperilaku, berkata sesuai dengan yang sebenarnya. Kejujuran sangat erat hubungannya dengan nilai keadilan. Orang yang jujur tidak mau menerima apa yang bukan menjadi haknya, namun mampu memberi apa yang bukan menjadi haknya. Dengan kejujuran, orang membangun integritas dirinya, tidak pernah terombang-ambing situasi karena dirinya telah menemukan keteguhan untuk menuruti hati nuraninya bukan perasaan.

0 comments :

Post a Comment